Teknologi Garis Gawang, Apa Itu?
Beberapa waktu yang lalu saya sempat membaca salah
satu koran terbitan Jawa Tengah, yah ini adalah musim bola, dan pasti
bisa ditebak, headline utama di surat kabar adalah tentang Piala Dunia,
di samping berita Pemilu Pilpres & Cawapres dan berita general yang
lain. Setelah saya membuka perlembar koran kemudian saya menemukan
sebuah ulasan cukup menarik, yaitu tentang perekam waktu goal. Karena
saya agak penasaran, saya membuka berita itu lagi via online.
Pastilah kita tahu jika di surat kabar pasti dituliskan jam berapa
tepatnya sebuah goal diciptakan. Pasti juga dulu kita sempat berfikir
“kok ada ya yang niat banget mantengin gawang sampai ada goal”, ya
khan?
Itu mungkin cara kuno yang dilakukan panitia penyelenggara pertandingan
untuk merekam terjadinya goal. Membayar orang dengan ditugaskan untuk
keep pay attention pada gawang, dan melihat jam tangan dan menuliskan waktu ketika bola masuk ke gawang, saya rasa itu cukup kuno.
Dengan teknologi, semua menjadi mudah, saya agaknya setuju dengan hal
ini. Pernah melihat film Entrapment yang dibintangi oleh aktris
Catherine Zeta Jones? Di mana dia harus melewati garis sinar-X untuk
mencuri sebuah berlian, dan jika garis sinar-X tersebut terhalang
sesuatu, maka alarm akan berbunyi. Mungkin teknologi ‘anti maling’
semacam itu yang menginspirasi Teknologi Garis Gawang yang baru-baru ini
dipakai pada Piala Dunia 2014.
Seperti berita yang diulas pada harian
Kompas Tekno tentang
Teknologi Garis Gawang yang sebelumnya sempat saya baca di surat kabar,
Teknologi Garis Gawang atau biasa disebut TGG sempat menuai kontroversi
karena diragukan keakuratannya dan akhirnya memulai debutnya pada Piala
Dunia Brasil 2014. Setelah melalui perdebatan dan uji coba cukup lama
terkait dengan keandalannya, FIFA akhirnya menunjuk GoalControl GmbH
sebagai penyedia dan pengoperasi TGG untuk Piala Dunia yang akan
bergulir 12 Juni 2014 yang lalu.
Diciptkanannya dan digunakannya TGG pada FIFA 2014 ini adalah
didasarkan pada goal yang diciptakan oleh Lampard yang tidak diakui oleh
wasit. Gol Lampard pada laga melawan Jerman yang tidak disahkan wasit
membuat Inggris kalah dari Jerman pada laga itu. Padahal, dari rekaman
kamera televisi, jelas sekali bola masuk ke dalam gawang Jerman.
Kesalahan itu terus menghantui FIFA. Presiden FIFA Sepp Blatter
semula berkeras bahwa faktor kesalahan manusia atau wasit dalam
pertandingan sepak bola adalah bagian dari keunikan sepak bola itu
sendiri. Namun, dengan semakin biasanya penggila bola menyaksikan laga
sepak bola melalui pesawat televisi, kesalahan wasit bisa benar-benar
ditelanjangi dari bukti rekaman di televisi itu.
Perdebatan pun kemudian mengarah pada pertanyaan apakah dianulirnya
sebuah gol yang dari rekaman sebenarnya sah murni karena wasit tidak
melihat atau wasit mempunyai kepentingan untuk memenangkan salah satu
pihak?
Badan tertinggi sepak bola dunia itu akhirnya mengakui perlunya
penggunaan TGG agar kredibilitas turnamen sekelas Piala Dunia tak
diragukan sekaligus mengurangi kemungkinan wasit memiliki kepentingan
untuk memenangkan tim tertentu.
Oke, Lalu bagaimana cara kerja TGG? Prinsipnya cukup sederhana, yaitu
dengan menggunakan 14 kamera berkecepatan tinggi yang ditempatkan di
lapangan. Ke-14 kamera itu lalu dibagi menjadi dua, yaitu tujuh kamera
mengarah ke tiap-tiap gawang.
Posisi bola di sekitar gawang itu secara otomatis ditangkap secara
tiga dimensi dan indikasi mengenai telah terjadi gol langsung
dikonfirmasikan kepada wasit hanya dalam waktu 1 detik melalui jam
tangan khusus untuk wasit yang berfungsi sebagai transmisi. Wasit bisa
langsung membaca apakah terjadi gol atau tidak. Sistem TGG yang
digunakan pada Piala Dunia Brasil itu memang tak berbeda dengan sistem
yang telah digunakan lebih awal di Liga Inggris.
Sistem dengan menggunakan sejumlah kamera berkecepatan tinggi itu
mengalahkan usulan teknologi garis gawang lainnya. Salah satunya adalah
sistem TGG yang memasukkan sensor cip magnetik ke dalam bola yang
digunakan. Sistem itu juga dilengkapi dengan kabel beraliran listrik
kecil yang ditanam di sepanjang garis gawang untuk ”berkomunikasi”
dengan sensor yang ada di dalam bola tersebut. Namun, sistem ini
dianggap malah bisa mengganggu pemain sehingga sistem kamera itulah yang
dipakai.
Bagamana? Menarik bukan? Lalu bagaimana tanggapan anda mengenai Teknologi?
sumber:http://rectmedia.com/teknologi-garis-gawang-apa-itu/